TKDN

TKDN - Tingkat Komponen Dalam Negeri

Pengertian TKDN

TKDN artinya Tingkat komponen dalam negeri merujuk pada persentase komponen atau bahan yang diproduksi di dalam negeri yang digunakan dalam pembuatan suatu produk. Tingkat komponen dalam negeri yang tinggi mengindikasikan ketergantungan yang rendah terhadap impor dan meningkatkan kontribusi sektor industri dalam negeri terhadap perekonomian.

Tingkat komponen dalam negeri dapat diukur dalam berbagai cara tergantung pada sektor industri yang bersangkutan. Pemerintah suatu negara biasanya menerapkan kebijakan atau persyaratan untuk meningkatkan tingkat komponen dalam negeri dalam upaya untuk mendukung industri dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Contoh TKDN, dalam industri kelistrikan, TKDN dapat diukur dengan melihat persentase komponen kabel yang diproduksi di dalam negeri yang digunakan dalam instalasi kelistrikan. Jika suatu kabel memiliki tingkat komponen dalam negeri 85%, artinya 85% dari biaya komponen kabel tersebut diproduksi di dalam negeri, sedangkan sisanya mungkin diimpor dari negara lain.

Tujuan dari TKDN adalah untuk mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan nilai tambah dalam perekonomian, dan mengurangi ketergantungan pada impor. Dalam beberapa kasus, pemerintah dapat memberikan insentif atau dukungan kepada perusahaan yang menggunakan komponen dalam negeri dalam produksinya.

Penting untuk dicatat bahwa nilai TKDN yang tinggi tidak selalu bisa langsung tercapai dalam waktu singkat. Diperlukan investasi, pengembangan teknologi, kualifikasi tenaga kerja, dan kerja sama antara pemerintah, industri, dan lembaga terkait lainnya untuk mencapai peningkatan tingkat komponen dalam negeri yang signifikan.

Manfaat TKDN

TKDN memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi sebuah negara dan industri. Berikut adalah beberapa manfaat penting dari TKDN adalah:

Mengurangi Ketergantungan pada Impor

TKDN dapat mengurangi ketergantungan suatu negara pada impor komponen dan bahan mentah. Dengan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri, negara dapat mengurangi biaya impor dan risiko terkait fluktuasi harga, kebijakan perdagangan internasional, atau gangguan pasokan. Hal ini membantu menjaga stabilitas produksi dan kemandirian ekonomi.

Mendorong Pertumbuhan Industri dalam Negeri

Dengan mendorong penggunaan komponen dalam negeri, TKDN dapat memperkuat industri dalam negeri. Hal ini dapat memberikan dorongan pada pertumbuhan sektor manufaktur dan industri lainnya. Industri lokal akan berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian negara, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan meningkatkan kemampuan bersaing secara global.

Menciptakan Lapangan Kerja

Peningkatan TKDN dapat menciptakan lapangan kerja baru. Ketika produksi dan penggunaan komponen dalam negeri meningkat, hal itu akan menghasilkan permintaan tenaga kerja lokal untuk memproduksi, memasok, dan mendukung industri dalam negeri. Dengan adanya lapangan kerja yang lebih banyak, tingkat pengangguran dapat berkurang, sementara pendapatan masyarakat meningkat.

Meningkatkan Kemampuan Inovasi dan Teknologi Lokal

Dengan adanya TKDN yang kuat, industri dalam negeri akan didorong untuk meningkatkan kemampuan inovasi dan pengembangan teknologi lokal. Dalam upaya untuk memproduksi komponen sendiri, perusahaan-perusahaan lokal akan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, meningkatkan keahlian teknis, dan mengembangkan teknologi yang lebih baik. Ini berdampak pada kemajuan teknologi dalam negeri dan dapat menghasilkan produk-produk yang lebih unggul secara teknologi.

Mengurangi Defisit Neraca Perdagangan

Dengan mengurangi ketergantungan pada impor komponen dan meningkatkan produksi dalam negeri, TKDN dapat membantu mengurangi defisit neraca perdagangan negara. Dengan meningkatkan ekspor produk yang lebih banyak dan mengurangi impor, negara dapat mencapai keseimbangan perdagangan yang lebih baik, yang berdampak positif pada kesehatan ekonomi negara.

Dasar Hukum TKDN

pemerintah telah mengeluarkan beberapa dasar hukum dan aturan TKDN antaralain:
1. Undang Undang No 3 Th 2014 Perindustrian
2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 2018, tentang pemberdayaan Industri
3. Peraturan Presiden No. 12 Thn. 2021, tentang Pengadaan Barang-Jasa Pemerintah (Perubahan atas PerPres No. 16 Thn. 2018)
4. Keppres No. 24 Thn. 2018, tentang Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)
5. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, Dan Koperasi Dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
6. Peraturan Menteri Perindustrian No. 57 Thn. 2006, Penunjukan Surveyor sebagai Pelaksana Verifikasi Capaian TKDN
7. Peraturan Menteri Perindustrian No. 2 Thn. 2014, Pedoman Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi TKDN

TKDN​ singkatan dari Tingkat Komponen Dalam Negeri ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan TKDN. Berikut adalah beberapa faktor penting yang memengaruhi tingkat TKDN dalam suatu negara:

Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah memiliki peran utama dalam mempengaruhi tingkat TKDN. Pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang mendorong penggunaan komponen dalam negeri dengan memberikan insentif fiskal, regulasi, atau pembatasan terhadap impor. Kebijakan yang jelas dan konsisten dari pemerintah dapat memberikan arah yang jelas bagi pelaku industri untuk mematuhi TKDN.

Infrastruktur dan Sumber Daya:

Tersedianya infrastruktur yang memadai dan sumber daya manusia yang terampil sangat penting dalam meningkatkan tingkat TKDN. Infrastruktur yang baik, seperti transportasi, energi, dan telekomunikasi, dapat memfasilitasi produksi dan distribusi komponen dalam negeri. Sumber daya manusia yang terlatih dan terampil juga penting untuk menghasilkan komponen berkualitas tinggi secara efisien.

Ketersediaan Pasokan Komponen Dalam Negeri:

Ketersediaan pasokan komponen dalam negeri yang memadai merupakan faktor penting dalam mencapai tingkat TKDN yang tinggi. Jika komponen dalam negeri tidak cukup tersedia, perusahaan akan sulit untuk memenuhi persyaratan TKDN. Oleh karena itu, pengembangan industri lokal dan kerjasama dengan produsen lokal menjadi faktor yang signifikan dalam meningkatkan tingkat TKDN.

Kualitas dan Ketersediaan Bahan Baku:

Kualitas dan ketersediaan bahan baku yang memadai juga mempengaruhi tingkat TKDN. Jika bahan baku yang diperlukan untuk produksi komponen tidak tersedia secara lokal atau memiliki kualitas yang buruk, perusahaan mungkin terpaksa mengimpor bahan tersebut. Oleh karena itu, pengembangan rantai pasokan lokal yang kuat dan ketersediaan bahan baku berkualitas tinggi sangat penting untuk meningkatkan tingkat TKDN.

Kesiapan Industri Lokal:

Kesiapan industri lokal untuk memenuhi persyaratan TKDN juga merupakan faktor penting. Industri lokal harus mampu memproduksi komponen dalam negeri dengan kualitas yang memadai, harga yang kompetitif, dan dalam jumlah yang memadai. Pelatihan karyawan, investasi dalam penelitian dan pengembangan, serta kolaborasi antara industri dan institusi pendidikan dapat meningkatkan kesiapan industri lokal dalam memenuhi persyaratan TKDN.

Kerjasama antara Pemerintah dan Industri:

Kerjasama yang erat antara pemerintah dan industri sangat penting dalam meningkatkan tingkat TKDN. Pemerintah dapat bekerja sama dengan industri dalam merumuskan kebijakan yang mendukung TKDN, memberikan insentif, dan menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif. Industri juga perlu berkomitmen untuk mematuhi persyaratan TKDNPenggunaan TKDN di Industri

​Tata cara perhitungan TKDN

Kementerian perindustrian telah menerbitkan beberapa peraturan TKDN terkait cara menghitung TKDN yang disesuaikan dengan jenis produk industri baik secara umum dan khusus, serta kategori TKDN barang, TKDN jasa, dan TKDN Barang dan Jasa antara lain:

1. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2011
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri

2. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 22 Tahun 2020
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Elektronika dan Telematika

3. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 31 Tahun 2022
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Alat Kesehatan dan Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro

4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 29 Tahun 2017
Ketentuan Dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam, Dan Komputer Tablet

5. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 04 Tahun 2017
Ketentuan Dan Tata Cara Penilaian Tingkat Komponen Dalam Negeri Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya

6. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 16 Tahun 2020
Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Farmasi

7. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 6 Tahun 2022
Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle)

TKDN Kemenperin

Menteri perindustrian merupakan ketua harian dari pembentukan tim P3DN TKDN ( Program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri ) sesuai dengan Keputuran Presiden No. 24 Tahun 2018,

kemenperin TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) merupakan salah satu kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Perindustrian dalam rangka mendorong pengembangan industri dalam negeri. Kementerian Perindustrian memiliki peran penting dalam mengatur dan mempromosikan implementasi TKDN di sektor industri. Berikut adalah beberapa aspek TKDN yang diperhatikan oleh Kementerian Perindustrian:

Kebijakan TKDN:

Kementerian Perindustrian berperan dalam merumuskan kebijakan TKDN yang relevan dengan sektor industri yang ada di Indonesia. Kebijakan ini meliputi persyaratan TKDN, target tingkat TKDN yang harus dipenuhi, dan mekanisme pengawasan dan evaluasi untuk memastikan kepatuhan industri terhadap TKDN.

Pembinaan Industri:

Kementerian Perindustrian melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap industri untuk meningkatkan tingkat TKDN. Hal ini meliputi pemberian bimbingan teknis, pelatihan, dan konsultasi kepada pelaku industri dalam mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri. Pembinaan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri dalam memenuhi persyaratan TKDN.

Penyediaan Informasi dan Database:

Kementerian Perindustrian juga bertanggung jawab menyediakan informasi dan database terkait dengan komponen dalam negeri yang tersedia di Indonesia. Informasi ini dapat membantu industri dalam mencari dan memilih pemasok komponen dalam negeri yang memenuhi persyaratan TKDN. Kementerian Perindustrian juga dapat menyediakan informasi tentang perkembangan daftar TKDN di sektor industri tertentu.

Kerjasama dengan Pihak Terkait:

Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan pihak terkait, seperti asosiasi industri, lembaga riset, dan perguruan tinggi untuk meningkatkan implementasi TKDN. Kolaborasi ini mencakup penyediaan penelitian dan pengembangan, pengembangan kapasitas industri dalam negeri, serta pengembangan regulasi yang mendukung pelaksanaan TKDN.

Monitoring dan Evaluasi:

Kementerian Perindustrian melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan TKDN di sektor industri. Ini dilakukan untuk memastikan industri memenuhi persyaratan TKDN yang telah ditetapkan. Kementerian juga melakukan pengawasan terhadap pemenuhan komponen dalam negeri dan dapat memberikan sanksi kepada industri yang tidak memenuhi persyaratan TKDN

Melalui peran dan upaya Kementerian Perindustrian dalam implementasi TKDN, diharapkan industri dalam negeri dapat meningkatkan penggunaan komponen dalam negeri, mengurangi ketergantungan pada impor, dan meningkatkan daya saing industri nasional.

TKDN dan Self Assessment barang/jasa menjadi Mudah, Cepat dan Optimal

Kami Konsultan TKDN Didukung dengan tim Konsultan Spesialisasi TKDN berpengalaman lebih dari 5 tahun dan telah berhasil membantu terbitnya ratusan TKDNuntuk berbagai perusahaan.

Informasikan dan Kami Siap Membantu